Warnamenurut para ahli memiliki pengelompokan makna berdasarkan sensasi atau persepsi yang muncul terhadap emosi manusia. Kelompok warna terbagi atas 2 dasar, yaitu kelompok warna hangat (terang) dan warna dingin.Pengelompokan warna dalam ilmu psikologi dimaksudkan agar terjadi pemisahan serta batas terhadap emosi manusia yang juga selalu 2 arah. senang-sedih, marah-menangis, bahagia-terpuruk DinaRahmawati melalui artikelnya yang dirujuk oleh Dr. Karlina Lestari mengatakan bahwa, "Psikologi warna adalah teori yang digunakan untuk menjelaskan pengaruh warna terhadap suasana hati, perasaan, emosi, dan perilaku manusia.". Dari definisi di atas, dapat kita pahami bahwa warna berpengaruh terhadap suasana hati, perasaan, bahkan emosi Agartidak salah mengaplikasikan warna pada desain, simak berikut cara-cara mencocokkannya: 1. Cara Menggunakan Warna Putih. Warna putih bisa Anda gunakan untuk desain merek kecantikan dan kesehatan. Secara psikologi, putih dapat menyampaikan sesuatu yang alami dan murni. Sayangnya dalam dunia desain, penggunaan warna oranye yang berlebihan dapat memberikan kesan "murah", bahkan "mudah dijangkau". Lebih dari itu, penggunaan warna orange secara dominan bahkan bisa menciptakan kesan ramai, gaduh, hingga merangsang perilaku hiperaktif. Sebagai penyeimbang, Anda dapat menggunakan warna ungu atau biru. PsikologiWarna - Pengaruh dan Penerapannya. Psikologi warna merupakan cabang ilmu psikologi yang mempelajari warna sebagai faktor yang ikut mempengaruhi perilaku manusia. Warna dapat mempengaruhi persepsi, sebagaimana halnya rasa pada makanan. Efek warna pada seseorang bisa berbeda dari orang lainnya, tergantung faktor gender, usia, dan budaya. ArtiWarna Merah. Warna merah memiliki sifat untuk merangsang adrenaline dan tekanan darah. Sejalan dengan efek fisiologis, merah juga diketahui dapat meningkatkan metabolisme manusia. Warna merah adalah warna yang menarik, dramatis, warna yang kaya, dan merah juga merupakan warna semangat. Merah juga identik dengan warna yang penuh cinta dan . JAKARTA, - Tahukah Anda warna pada sebuah ruangan dapat memberikan efek terhadap aspek psikologis? Psikologi warna sering kali digunakan dalam branding perusahaan, desain logo, dan desain interior Dalam memilih warna untuk sebuah merek, misalnya, perusahaan ingin warna mencerminkan visi misi mereka, dan membangkitkan perasaan tertentu di pasar sasaran demikian, ini lebih tentang memilih warna yang tepat, sesuai dengan bagaimana merek ingin dirasakan daripada memilih warna yang akan memiliki efek tertentu. Apa itu psikologi warna dan bagaimana cara kerjanya? Penggunaan warna dan cahaya dalam arsitektur mirip dengan dalam branding, di mana warna yang tepat dapat menambah 'kepribadian' sebuah bangunan, Baca juga Kenali Warna Cat Dinding untuk Seorang Introvert Mengutip hal ini sebanyak mereka dapat menambah efek yang dimunculkan dari suatu warna, dan memengaruhi perasaan orang ketika menghabiskan waktu di dalam ruangan. Warna pun sama pentingnya dengan arsitektur bangunan, karena dapat pemicu kesejahteraan fisik, fisiologis dan psikologi terhadap orang yang menempati, memakai dan yang hanya melihat ruangan. Ada istilah "sick building syndrome" yang disebabkan oleh kesalahan konstruksi gedung. Tak hanya berupa ventilasi buruk, dan pencahayaan alami yang kurang, pemilihan warna juga dapat memengaruhi perasaan seseorang ketika berada di dalam ruangan. Warna memiliki efek pada persepsi suhu ruangan, misalnya penggunaan warna sejuk seperti biru, dipercaya dapat menurunkan suhu, dan warna hangat seperti merah memiliki efek yang cukup sehingga ruangan yang sama pada suhu yang sama dapat terasa lebih hangat. Menentukan warna yang tepat pada ruangan Ketika merancang bangunan, seorang arsitek memikirkan apakah produknya cocok untuk penghuni, dan seberapa penting digunakan. Merancang ruangan berwarna, dapat memiliki efek kompleks pada perasaan penggunanya, sementara fasad dapat dirasakan dengan cara yang sangat berbeda tergantung pada bagaimana pemilihan umum ada dua cara untuk mengklasifikasikan warna, hangat dan dingin. Warna hangat mengingatkan kita pada sinar matahari, pasir, api, dan suasana yang panas. Oleh karena itu, warna hangat biasanya dapat menarik perhatian dan umumnya dianggap energetik atau menggairahkan. Tak hanya itu, warna ini juga membuat ruangan berukuran besar menjadi terasa lebih hangat. Dalam desain interior, warna-warna hangat cocok dengan gaya dekorasi tradisional dan ruang sosial/publik di rumah kita, seperti ruang tamu, ruang makan, dan dapur. Warna hangat juga ideal untuk restoran dan bar, di mana disana terdapat kegiatan sosialisasi, makan dan minum. Pada kesehatan, warna-warna ini juga dikenal untuk meningkatkan efek adrenalin hormon yang meningkatkan laju sirkulasi darah, metabolisme karbohidrat, dan lain-lain. Kemudian, meningkatkan laju pernapasan, meningkatkan tekanan darah dan suhu tubuh, sehingga membuat Anda merasa lebih hangat. Jelas, semakin kuat warnanya semakin kuat efeknya. Sementara warna-warna dingin, menggambarkan ketenangan pada suatu ruang. Warna dingin yang menenangkan dan tenteram bisa membantu menurunkan emosi dan mempertajam pikiran kita, dengan memungkinkan pikiran kita melakukan pekerjaan terbaik. Warna dingin dapat secara efektif mengurangi panas di ruang yang terlalu panas pada musim panas. Jika Anda memiliki ruangan yang mendapat banyak sinar matahari, cobalah menyeimbangkan suasana dengan warna-warna sejuk, seperti hijau tua dan biru laut. Warna-warna dingin juga dapat menyerap cahaya dibanding memantulkannya. Mereka memiliki kecenderungan untuk "mundur" atau "memperluas" ruangan dengan membuat ruang lebih besar dan terasa lebih nyaman. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Tahukah Sobiz bahwa warna yang dipilih dalam desain branding dan juga marketing digital ternyata memiliki hubungan yang sangat erat. Bagaimana bisa itu terjadi? Disadari atau tidak ternyata ada psikologi warna di dalam setiap desain pemasaran yang dibuat oleh seorang pemasar. Keberadaan warna akan dapat mempengaruhi keputusan pembeli saat mengunjungi situs website, profil sosial media, dan bahkan aplikasi instant chatting yang digunakan oleh suatu brand atau perusahaan. Hal ini dikarenakan dengan adanya psikologi warna bisa dimanfaatkan dalam pengembangan bisnis yang dijalankan. Bahkan keberadaannya memberikan pengaruh yang sangat penting dalam bisnis tersebut. Mengingat begitu pentingnya psikologi warna dalam bisnis, maka pelaku bisnis atau pengusaha diharuskan untuk belajar ilmu psikologi warna. Mulai dari pengertian, sejarah hingga manfaatnya untuk branding dan marketing. Supaya lebih jelas, simak uraian lengkapnya dibawah ini. Arti Warna Menurut Para Ahli Secara psikologis diuraikan oleh J. Linschoten dan Drs. Mansyur, warna-warna itu bukanlah suatu gejala yang hanya dapat diamati saja, warna dapat mempengaruhi kelakuan dan memegang peranan penting dalam penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya kita akan bermacam-macam benda. Dari penjelasan diatas dapat dijelaskan bahwa selain hanya dapat dilihat dengan mata, ternyata warna bisa menyampaikan pesan untuk mempengaruhi perilaku seseorang, mempengaruhi penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya seseorang pada suatu benda. Arti dari setiap warna dari segi emosi ini pun sudah pernah diteliti sejak dulu. Seperti Lois 1954 sudah pernah melakukan penelitian tentang keterkaitan warna dengan suasana hati mood. Bahkan Psikolog Amerika, Frank H. Mahnke 1996 juga pernah memimpin eksperimen tentang keterkaitan warna dengan emosi UK Essays Film Studies 2015. Penerapan warna misalnya dalam pembutan logo pada suatu perusahaan, pengolahan warna menggunakan ilmu psikologi agar logo yang dihasilkan bisa menyampaikan pesan tersembunyi dari perusahaan itu, sekaligus menggambarkan brand yang kuat untuk konsumen. Contoh yang lainnya adalah pada iklan, selain grafik dan scene yang bagus, pemilihan warna adalah hal mendasar yang menjadi bahan pertimbangan. Warna adalah aura yang menjelaskan karakter dari suatu objek maupun subjek, bisa benda bisa berupa sifat, yang berkaitan dengan sifat adalah kepribadian seseorang berdasarkan warna kesukaan. Para fotografer dan juga videografer sering menggunakan psikologi warna untuk menciptakan efek emosi dengan tujuan karyanya bisa dirasakan sepenuhnya oleh orang lain yang melihatnya. Di dunia film, juga digunakan pengolahan makna warna untuk efek emosi color grading. Seperti film horor yang sering menggunakan warna biru nuansa gelap untuk membangun suasana takut, dan lain-lain. Baik, sekarang langsung saja kita cari tahu, apa saja arti dari setiap warna-warna terhadap psikologi manusia atau pasar. 1. Arti Warna Hitam Warna hitam umumnya menggambarkan kemisteriusan, keberanian, kekuatan, atau rasa tidak bahagia. Hitam sering digunakan sebagai simbol ancaman atau kekuatan, namun juga dapat menjadi indikator kekuatan. Dalam banyak budaya, hitam juga dikaitkan dengan kematian dan perasaan berkabung. Warna ini juga memberikan kesan ketidakbahagiaan, seksualitas, formalitas, hingga kemutakhiran. Khusus untuk fashion, warna hitam bisa membuat tubuh terlihat langsing. Selain itu warna hitum juga bisa di artikan elegan, misterius, namun atraktif. Tidak heran jika warna yang populer dalam ranah fashion ini menjadi favorit banyak orang. Bagaimanapun, warna hitam merepresentasikan kekuatan, rasa percaya diri, dramatis, misterius, klasik. Bahkan dalam banyak kasus melambangkan maskulinitas. Namun, penggunaan warna hitam yang terlalu dominan, bahkan secara tidak seimbang, dapat menciptakan kesan lain, seperti suram, gelap, bahkan menakutkan. Adapun pemakaian dalam intensitas besar bisa saja menimbulkan perasaan tertekan yang lekat dengan kondisi hampa, kerusakan, duka, hingga kematian. 2. Arti Warna Putih White Black Logo Example Warna putih umumnya menggambarkan kesucian, kedamaian, kekosongan, dan kepolosan. Putih dapat melambangkan awal yang baru, serta memberikan efek yang membuat ruang terasa lebih besar dan luas. Namun, warna netral ini juga dapat menggambarkan perasaan yang dingin, hambar, dan steril. Ini juga bisa terasa membosankan. Kontras dengan warna hitam, putih erat kaitannya dengan kesan bersih, suci, ringan, dan “terang”. Adapun diyakini punya “kekuatan” untuk mengurangi rasa sakit, tidak heran jika warna putih sering kali dijumpai dalam dunia kesehatan. Seperti halnya di rumah sakit. Sementara warna putih dalam jumlah yang “sesuai” dapat memberi kesan keterbukaan dan kebebasan. Namun, penggunaan warna putih secara berlebihan bisa saja berdampak pada nyeri kepala dan mata lelah. 3. Arti Warna Biru Warna biru umumnya menggambarkan ketenangan, kestabilan, produktif, dan kesedihan. Menjadikan warna ini memberi perasaan yang tenang, aman, dan damai. Biru juga sering dipandang sebagai tanda stabilitas. Akan tetapi, warna biru juga dapat menciptakan perasaan sedih atau ingin menyendiri. Warna ini sering digunakan untuk menghias kantor karena penelitian menunjukkan bahwa orang lebih produktif ketika berada di ruangan biru. Dalam ranah desain interior, warna biru sering kali digunakan untuk menciptakan kesan luas, stabil, sejuk, dingin, dan relaksasi pada ruangan. Dari segi kesehatan, penggunaan warna biru diyakini mampu meningkatkan konsentrasi, mengatasi rasa cemas, tekanan darah tinggi, migrain, bahkan insomnia. Adapun arti warna biru melambangkan suatu hubungan profesionalitas, kecerdasan, kepercayaan diri, bahkan menjadi simbol kekuatan. Sayangnya, warna biru juga kerap berasosiasi dengan sikap dingin, keras kepala, tidak ramah, dan kurangnya empati. 4. Arti Warna Hijau Green Logo Example Psikologi warna hijau umumnya menggambarkan warna alam, keamanan, keberuntungan, dan kecemburuan. Hijau telah lama dijadikan sebagai simbol kesuburan. Para peneliti juga menemukan bahwa hijau dapat meningkatkan kemampuan membaca dengan meletakkan selembar kertas hijau transparan di atas bacaan. Hijau pun memiliki efek menenangkan dan dapat menghilangkan stres. Menjadi representasi dari warna alam, warna hijau sarat akan harmoni keseimbangan, kesuburan, kesegaran, kedamaian, hingga efek relaksasi bagi seseorang. Kendati punya dampak negatif menimbulkan rasa terperangkap, kebosanan, ambisi, dan kelemahan, Warna hijau dipercaya mampu menurunkan stres, melambangkan penyembuhan, hingga mendorong perasaan empati. Dalam psikologi warna, hijau kerap digunakan untuk membantu seseorang yang berada dalam situasi tertekan-agar lebih mampu menyeimbangkan dan menenangkan emosinya. 5. Arti Warna Merah Warna merah umumnya menggambarkan cinta, gairah, kekuatan, dan kemarahan. Kecerahan merah dapat membangkitkan emosi dengan kuat. Selain itu, merah juga dikaitkan dengan rasa hangat dan nyaman. Seperti halnya hitam, warna merah pun sering digambarkan sebagai warna yang kuat. Seperti halnya warna api, darah, maupun Matahari, warna merah kerap berkonotasi dengan kekuatan, adrenalin, gairah, serta semangat. Dunia psikologi sering kali mengaitkan arti warna merah dengan energi, gairah, kekuatan, kegembiraan, cinta, enerjik, kemewahan, nafsu dan peringatan. Selain itu, warna merah juga identik dengan kekerasan, kecemasan, bahkan agresivitas. Sedangkan warna merah muda campuran merah dengan putih atau kita kenal dengan warna pink dianggap melambangkan cinta dan romantisme. Itu sebabnya, merah muda populer dengan warna “cinta”, berhubungan dengan perempuan, dan kesan feminim. 6. Arti Warna Kuning Yellow Logo Example Arti warna kuning umumnya menggambarkan kehangatan, kecerahan, perhatian, dan energi. Kuning sering dilambangkan sebagai hal yang ceria dan hangat. Sebagai warna yang paling terlihat, menggunakan warna kuning juga menjadi yang paling menarik perhatian. Namun, banyaknya cahaya yang dipantulkan membuat warna kuning sulit dibaca. Selain itu, kuning juga dapat menciptakan perasaan frustrasi. Secara umum, warna terang seperti halnya kuning, memberikan kesan ceria, bahagia, energik, dan rasa optimis. Adapun penggunaan warna kuning pada ruangan dipercaya mampu merangsang aktivitas pikiran dan mental, bahkan berdampak pada meningkatnya kemampuan analisis seseorang. Muncul satu anggapan, mereka yang menyukai warna kuning cenderung lebih bijaksana, cerdas akademis, kreatif, serta piawai dalam menciptakan ide dan berinovasi. Sayangnya, seluruh manfaat positif tersebut tidak lepas dari risiko kecemasan, inkonsisten, rasa gelisah, bahkan tekanan stres–khususnya bagi mereka si penggemar warna kuning. 7. Arti Warna Ungu Purple Logo Example Warna ungu umumnya menggambarkan kebijaksanaan, kekayaan, imajinasi, dan misterius. Ungu sering dilihat sebagai warna yang mewah dan terkadang terlihat eksotis. Dalam psikologi warna, ungu juga memiliki karakteristik yang menenangkan. Warna ungu bahkan dapat membangkitkan imajinasi. Jarang ditemukan di alam, membuat warna ungu kerap dipersepsikan dengan imajinasi, spiritualitas, dan sisi misterius. Itu sebabnya, penggunaan warna ungu dianggap mampu menarik perhatian, memancarkan kekuatan–bahkan tidak lepas dari kesan lain, seperti ambisius, independen, kebijaksanaan, visioner, bahkan kemewahan. Sayang, penggunaan warna ungu secara berlebihan juga memiliki sisi negatif dan memiliki kesan kurang teliti dan “kesendirian”. 8. Arti Warna Coklat Brown Logo Example Warna cokelat umumnya menggambarkan kekuatan, keamanan, alam, dan isolasi. Cokelat dianggap dapat membangkitkan kekuatan dan ketahanan. Warna ini juga sering dikaitkan dengan kehangatan. Namun, cokelat juga dapat menciptakan perasaan sepi, sedih, dan terasingkan. Masuk dalam kategori warna alam yang “netral”, warna coklat identik dengan stabilitas dan kehangatan. Biasa bersanding dengan warna hijau, paduan cokelat sendiri dipercaya mampu menciptakan kenyamanan, keakraban, serta rasa “aman”. Sayang, penggunaan warna coklat atau cokelat secara berlebihan bisa saja memberikan kesan dominan yang kaku, kolot, pesimis, bahkan tidak berperasaan. 9. Arti Warna Abu-abu Grey Logo Example Campuran antara warna hitam dan putih ini kerap kali digunakan sebagai “penetral”. Dalam sisi positif, warna abu-abu menggambarkan keseriusan, kestabilan, kemandirian, bahkan memberikan kesan bertanggung jawab. Namun, penggunaan warna abu-abu yang terlalu dominan berdampak pada munculnya kesan membosankan dan tidak komunikatif. Selain itu, beberapa kesan negatif akan muncul seperti kurang percaya diri, kurang energi tidak atraktif bahkan depresi. 10. Arti Warna Jingga / Orange Orange Logo Example Arti warna jingga umumnya melambangkan kebahagiaan, antusiasme, energi, dan fokus. Jingga adalah kombinasi dari merah dan kuning yang umumnya dianggap sebagai warna energik. Warna ini dapat menimbulkan perasaan bahagia, hangat, dan antusias. Warna ini bahkan juga sering digunakan untuk menarik perhatian. Warna Orange Dianggap mampu “merangsang” emosi, tidak heran jika warna orange kerap digunakan pada tempat-tempat makan atau justru di lingkungan kerja yang membutuhkan produktivitas. Dengan daya tariknya yang kuat, warna orange melambangkan kehangatan, kenyamanan, keceriaan, bahkan optimisme. Sayangnya, dalam dunia desain, penggunaan warna oranye yang berlebihan dapat memberikan kesan “murah”, bahkan “mudah dijangkau”. Lebih dari itu, penggunaan warna orange secara dominan bahkan bisa menciptakan kesan ramai, gaduh, hingga merangsang perilaku hiperaktif. Sebagai penyeimbang, Anda dapat menggunakan warna ungu atau biru.

mengapa penggunaan warna dapat menyampaikan pesan psikolog dalam desain